Desember 03, 2011

Last Message

Hanya sebuah layar dari ponsel genggam yang kulihat, sambil berlindung di bawah payung merah jambu-ku.
"Apa yang terjadi dengannya? Apa dia menghindariku?", aku hanya bergumam sendiri dalam hati sambil memandangi terus layar ponsel berharap sebuah pesan masuk darinya. Hal ini terjadi setelah dirinya menghilang dari kegiatan sore sekolah. Entah kemana dia pergi. Mendengar kabar dari semua temannya, Jin Seong hany berkata dia harus segera pulang.
"Jin Seong kemanakah dirimu?"
--- Pertama Kali Saat Berkenalan ---
"Jin, cepat kemari!" Hyon su teman baik Jin seong menarik tas punggung Jin seong dan menuju ke arahku. Awalnya aku bahkan tak tahu siapa dirinya, karena mungkin baru awal tahun ajaran. Aku pun belum terlalu berbaur dengan semua temna - teman. 
"Hyun Ni, ini Jin Seong. dia ingin berkenalan denganmu." Hyon Su berbicara begitu padaku. Kebetulan, dia mengenalku karena satu kegitan dalam acara pensi tahun lalu. 
"Jin Seong .. " lelaki itu mengulurkan tangannya, sambil mengucapkan namanya sambil tersenyum. 
"Hyun Ni. " aku hannya menjawab singkat tanpa terlalu mempedulikannya. 
pertemuan dan perkenalan ini sampai disini. hingga akhirnya dia mengirimkan pesan untukku:

Hyun Ni, ini aku Jin Seong. Aku meminta nomor ponselmu dari Hyon Su. Aku hanya ingin mengenalmu lebih dekat lagi. Siapa kira mungkin aku dapat berteman baik denganmu.
--- Jin Seong ---
Sebuah pesan kali ini berbeda dari pesan lain yang biasa kudapat. dirinyalah yang paling baik dan jujur dalam memberikan pesan. Tak seperti lelaki lain, yang hanya ingin mendekatiku karena aku eksis dalam band.
"Dia, lumayan juga." aku tersenyum dan mulai membalas pesannya. Setahun sudah kita lewati. Beberapa kali dia mengantarku pulang, meneleponku, bahkan rela untuk pergi lebih pagi demi menjemputku untuk pergi ke sekolah bersama. Tak heran pula dia sering memujiku dan entah mengapa aku sangat menyukainya. 

Hyun Ni, mungkin aku akan cuti dari sekolah suatu saat nanti. Saat aku pergi, aku hanya akan meminta Hyon Su untuk setidaknya menjaga-mu. Ini hanya omong kosong, mungkin saja suatu saat nanti aku tak di sekolah ini. 
--- Jin Seong ---
"Ada apa dengannya? Ini aneh. Tak pernah dia seperti ini. Aku tak mengambil pusing ataupun memikirkan ini begitu dalam. akibatnya, sekarang aku tak tahu dia ada diamana, bahkan aku mencoba pergi mencarinya di rumah, rumahnya terkunci. Tapi, kali ini aku tak bisa biarkan begini. Aku ingin melihatnya.
Tanpa berpikir dua kali, aku mendobrak pintu kayu rumahnya, memasuki rumahnya yang megah itu. Aku tersenyum melihat foto - fotonya yang terpampang selalu bersama keluarganya yang hangat. sebuah kamar yang rapi untuk seorang anak laki - laki kumasuki. dan tak kusangka, sebuah dinding dipenuhi dengan foto - foto diriku dan semua foto kenangan bersama. dia pun meninggalkan sebuah pesan di meja tepat di depan dinding itu.

Dear Hyun Ni, maafkan aku tak memberikanmu pesan. Aku hanya memiliki firasat kalau aku tak harus lagi membawa ponselku. Hari ini, aku akan pergi ke New York. maafkan aku tak memberi tahu-mu. doakan aku agar nanti, aku dapat menemuimu lagi. bersama - sama lgi seperti biasa. entah mengapa hari ini aku ingin sekali menulis surat seperti ini untukmu. Bila, surat ini sampai terbaca olehmu, aku akan tersenyum selalu. Bila ada sesuatu yang terjadi denganku, tenang saja, aku akan selalu ada di dekatmu. aku hanya ingin kamu membawa semua foto - foto di dinding ini. aku berharap kamu membawanya sebagian ke rumahku berikutnya. dan sebagian lagi untukmu. 
Hyun Ni, janagn pernah menangis lagi ya? Aku tahu kamu sangat marah.. Maafkan aku.
3 Desember 2011
--- Jin seong ---
Ini adalah 3 Desember! Aku menyadari itu dan langsung bergegas keluar dari rumahnya dan pergi menuju bandara. Sebuah layar televisi di tengah kota menanyangkan sebuah berita.

Penerbangan AY-434 menuju New York mengalami kecelakaan dahsyat saat lepas landas ......... 

Aku tak lagi mendengar berita itu, aku hanya terjatuh lemas dan menatap ponselku. Aku menangis tak karuan. Aku tak bisa membayangkan apa yang terjadi dengan Jin Seong saat ini. Tapi, sebuah tangan menjamahku.
"Hyun Ni,.. " suara ini terdengar seperti suara Jin Seong. Dan, ini memang Jin Seong! 
"Jin Seong? Kamu?" aku hanya menjawab pelan karenam masih terheran - heran atas hadirnya Jin Seong.
"Ini aku. Aku tak jadi pergi. Firasatku benar. Saat aku ingin pergi, aku memikirkan lagi dirimu dan surat yang kutulis. aku memutusakn unutuk tetap di sini. Dan, aku bersama-mu lagi." Jin Seong menjelaskan.
Aku diam dan menangis, Jin Seong memelukku dan berkata sekali lagi.
"Maafkan aku. Aku harus bersama denganmu lagi."

~~~ The End~~~